30 April 2013

Duhai mata..... (Sebuah renungan diri)


Sebuah renungan diri


Duhai mata.....


Tundukkanlah pandanganmu dari hal-hal yang haram untuk kau pandangi karena yang demikian itu akan membukakan beberapa pintu ilmu, sehingga cahayanya akan menyinari hatimu Jika hati telah bercahaya maka akan jelas bagimu kebenaran. Sebaliknya, jika engkau mengumbar pandanganmu, maka akan keruhlah hati dan selanjutnya akan gelap dan tertutup bagimu pintu ilmu.
Jangan pula engkau menangisi dan meratapi setiap penderitaan yang melukai perasaan. percayalah bahwa segala keadaan yang sedang dialami adalah sebuah takdir dari yang Maha Kuasa. Tiada duka yang akan abadi selamanya, dan Allah maha perkasa menentukan segalaNya. Ridha lah dengan suratan
yang telah di gariskan. Sesungguhnya Maha Adil Allah akan menjadikan segalanya menjadi sempurna.


Duhai Lisan.....
Jagalah bicaramu, hendaklah difikirkan apa yang akan engkau ucapkan. Apakah mendatangkan manfaat bagi diri dan orang lain atau justru sebaliknya akan mendatangkan akibat yang tidak menyenangkan. Karena keselamatan seorang manusia itu ada pada lisanmu. Apabila tidak bisa berkata baik maka lebih baik diam daripada berbicara yang akan dapat menyinggung perasaan seorang.. Jadikanlah lisan itu sebagai saksi suara melafazkan ayat-ayat Allah dan memberikan nasihat dan kebaikan bagi ummat.
Duhai telinga....

Jagalah pendengarnanmu dari kekufuran, ucapan dusta, ghibah (gunjingan), celaan, serta musik dan nyanyian yang menyesatkan. dengarkan segala nasihat yang berharga yang akan memimpinmu menjalani kehidupan ini dengan sempurna. Tutuplah telinga mu dari mendengarkan suara-suara sumbang yang mencoba membengkokkan jalan yang lurus, yang mencoba melalaikan dan menjauhkan diri dari kebaikan.

Duhai jasad.....
Engkau akan hancur kembali menjadi tanah, kau adalah amanah dari Allah. Siapa kita untuk menjadi perusak diri? Tega sungguh wahai manusia jika kehidupan sementara yang dilalui diisi dengan melakukan maksiat yang hanya akan memakan diri.

Bukankah diri adalah amanah dari Allah untuk kita jaga dan lindungi dari azab api neraka? Allah telah melimpahkan nikmat penglihatan, pendengaran, suara, sentuhan dan segala fasilitas. Allah tidak pernah meminta pembayaran di setiap hembusan nafas yang kita gunakan. Mengapa begitu berat untuk berucap "Alhamdulillah" atas nikmat semuanya?

Bersyukurlah kepada Allah yang maha pemurah lagi maha pengasih atas Nikmat yang di anugerahkan ini begitu berhaga sekali. Jagalah dan gunakanlah di jalan Allah janganlah digunakan untuk meraih dunia semata, tentulah akan sengsara diakhirat.

Memang benar adanya bahwa kehidupan adalah sebuah proses, yang membuat kita semakin dewasa, proses yang membuat kita semakin dapat menyikapi hidup, proses yang membuat kita selalu belajar, proses...dan proses....untuk menuju kehidupan yang kekal dan abadi.

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment