27 December 2013

JALAN MENUJU HIDAYAH ITU SUDAH DIBUKAKAN PADA SELURUH MANUSIA

share dari link fb ~Bicara Hidayah

JALAN MENUJU HIDAYAH ITU SUDAH DIBUKAKAN PADA SELURUH MANUSIA 


HIDAYAH itu memang hak prerogatif Allah. Dia memberikan hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara para hamba-Nya dan dia pula yang ’menyesatkan’ siapa saja yang Dia kehendaki. (Ibrahim: 4, Al-Nahl: 93, Faathir: 8 )

“Dia tidak akan dan tidak perlu ditanya atas apa yang Dia perbuat tetapi manusialah yang akan Dia tanya atas apa yang telah diperbuatnya.” (Al-Anbiya’ : 23)

Akan tetapi, kehendak Allah atas hidayah dan kesesatan tersebut bergantung kepada manusia itu sendiri. Allah telah memberikan segala potensi kepada manusia untuk bisa mendapatkan hidayah: fithrah, akal, perasaan, ayat-ayat kauniyah, diutusnya para rasul, ayat-ayat qauliyah, dan sebagainya. Allah telah memberikan kepada setiap hati manusia kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (Al-Syams : . Sehingga, manusialah yang kemudian akan menentukan dirinya sendiri apakah ia akan taat kepada Allah (jalan hidayah) ataukah ia akan ingkar kepada-Nya (jalan kesesatan). Manusia bebas memilih tetapi ia pasti akan menerima akibat dari pilihannya tersebut.

Jadi, hidayah itu memiliki dua sisi. Di satu sisi hidayah adalah hak prerogatif Allah, sementara di sisi yang lain hidayah itu tergantung pada kemauan dan usaha manusia.

Oleh karena itu, kita harus senantiasa berdoa agar Allah memberikan taufiq kepada kita, yakni kita senantiasa berkemauan untuk senantiasa berada di jalan hidayah dan Allah pun membimbing kita di jalan hidayah tersebut. Setidak-tidaknya tujuh belas kali setiap hari kita berdoa untuk itu: “Ihdinash shirathal mustaqim ... “ (Tetapkanlah kami – ya Allah - agar senantiasa berada di jalan yang lurus). 

Allah mengajarkan doa kepada kita: 

“Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa …” 

[Wahai Rabb kami, janganlah engkau sesatkan hati kami sesudah engkau memberi petunjuk kepada kami .... ]

Rasulullah salallhu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita suatu doa: 

“Ya Muqallibal Quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika ”

[Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan Hati, tetapkanlah hati kami di atas agama ini.] 

“Yaa Musharrifal Quluub, sharrif qalbii ilaa thaa’atika “ 

[Wahai Dzat Yang Memalingkan Hati, palingkanlah hati kami untuk senantiasa taat kepada-Mu.]

Wallahu a’lam bish shawab.

(Menaraislam.com)
____________
Shared By: bicara.hidayah ( .. buat diriku ..)
Bicara Hidayah ~ Bicara Hati ♡
☆ ☆ ☆ ☆

blog saya satu lagi boleh dilawati :

No comments:

Post a Comment