Suatu ketika Habib Ali Aljifri mengisi kajian umum di sebuah masjid, tiba –tiba ada seorang memotong kajian Habib Ali dan mengatakan “Yaa Syeikh.. yaa syeikh.. saya punya pertanyaan” ujarnya dengan penuh tergesa-gesa.
“Baik nanti di akhir kajian akan kita buka sesi tanya jawab”. Lalu Habib Ali Jifri melanjutkan kajian hingga sampai pada sesi tanya jawab. “Yaa Syeikh .. yaa syeikh.. soal yang saya ingin tanyakan, apa hukum tawassul?”
Habib Ali mengiyakan akan menjawab soal yang disampaikan orang tersebut. “Baik aku akan menjawab soalmu dengan dua syarat, yang pertama jangan kau potong penjelasanku, yang kedua jangan kau angkat suaramu, kita sedang berada di masjid hormati rumah Alllah. Jika ada yang melanggar, akan aku hentikan sesi
tanya jawab dan akan kita tutup kajian kita.” ujar Habib Ali Jifri dengan penuh kelembutan dan santun.
Setelah terjadi kesepakatan Habib Ali menjawab pertanyaan yang diajukan penanya dan mengeluarkan dalil-dalil yang telah ia kuasai baik dari Alqur’an
dan Alhadits serta kitab-kitab turats ulama salaf. Ketika para hadirin menyimak penjelasan Habib Ali, terdengar suara kegaduhan dari sang penanya dan beberapa teman-teman terdekat, tidak menerima penjelasan yang disampaikan Habib Ali.
”Baik sesuai kesepakatan kita, akan saya hentikan penjelasan saya dan saya tutup majelis ini” ujar Habib Ali seraya tersenyum melangkah keluar masjid.
Ketika sampai dipintu luar masjid seorang kakek yang sudah sepuh menghampiri Habib Ali dan langsung memeluknya. “Sungguh tepat tindakan yang kau perbuat wahai Syeikh, beberapa hari yang lalu ada banyak polisi dengan menggunakan sepatu masuk ke masjid ini guna memisahkan perdebatan yang berujung pertikaian antar dua kelompok yang bersebrangan pendapat”.
Ketika melihat kedatangan polisi menggunakan sepatu ke masjid, kedua kelompok yang bertikai bereaksi “Kalian tidak sopan!! tidak menghormati masjid rumah Allah!! masjid ini tempat suci lepaslah sepatu mu” hardik kedua
kelompok yang bertikai kepada polisi. Dengan cerdas para polisi menjawab “Kalianlah yang tidak memiliki adab !! berdebat dan bertikai di rumah Allah!! jika kalian tidak bertikai di masjid niscaya kami akan masuk masjid dengan melepas sepatu yang kami kenakan”
Peristiwa diatas menggambarkan seorang Habib Ali Aljifri yang terdidik dengan ilmu disertai dengan adab yang sempurna sehingga mampu menguasai hawa nafsu sehingga tidak terpancing kepada perdebatan panjang yang berakibat pertikaian. Hafizakallah yaa sayyidiy …
dari sahabat Arya Radja Assur
blog saya satu lagi boleh dilawati : http://jasminshahab205.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment