KISAH GURU DAN MURID MISKIN
Seorang GURU menceritakan pengalamnnya.... " Saya mengajar di sekolah
rendah di tengah2 bandaraya Kuala Lumpur... Saya mengajar sesi petang...
Salah seorang murid saya, setiap hari datang lambat ke sekolah... Kasut
dan bajunya selalu kotor... Setiap kali saya bertanya kenapa, dia hanya
menundukkan kepala, dan berdiam diri... mukanya sedih... Saya masih
bersabar dengan keadaan pakaiannya, tetapi kesabaran saya tercabar
dengan sikapnya yang setiap hari datang lambat...
Pada mulanya
saya hanya memberi nasihat... Dia hanya menundukkan kepala tanpa
berkata2 apa-apa, kecuali anggukkan yang seolah2 dipaksa... Kali kedua
saya memberi amaran, dia masih juga mengangguk, tetapi masih juga datang
lambat keesokannya... Kali ketiga saya terpaksa menjalankan janji saya
untuk memukulnya kalau masih lambat... Anehnya dia hanya menyerahkan
punggungnya untuk dirotan.... Airmata saja yang jatuh tanpa sepatah kata
dari mulutnya... Keesokan harinya dia masih juga lambat, dan saya
memukulnya lagi. Namun ia masih tetap datang kesekolah dan masih tetap
lambat...
Suatu hari saya bercadang untuk MENGINTIP ke
rumahnya... Setelah mendapatkan alamatnya, tengahari itu, saya
meneruskan niat saya... Dia tinggal di sebuah kawasan setinggan tidak
berapa jauh dari sekolah... Keadaan rumahnya sangat daif... Saya nampak
murid saya itu sedang berdiri di depan rumahnya dalam keadaan gelisah...
Seorang wanita yang mungkin ibunya, juga kelihatan gelisah...
Lebih kurang pukul 1.30 seorang anak lelaki sedang berlari2 sekuat hati
menuju ke rumah itu... Sambil berlari dia membuka baju sekolahnya..
Sampai di depan rumah, baju dan kasutnya diserahkan pula kepada murid
saya, yang terus bergegas memakainya... Sebelum pakaian sekolah sempurna
dipakai, dia sudah berlari ke arah sekolah.... Saya kembali ke sekolah
dengan penuh penyesalan... Saya memanggil anak itu sambil menahan
airmata saya yang mula tergenang...
“Maafkan cikgu. Tadi cikgu
pergi ke rumah kamu dan memerhatikan kamu dari jauh. Siapa yang berlari
memberikan kamu baju tadi?”... Dia terkejut dan wajahnya berubah....
“Itu abang saya... dia sekolah pagi... Kami kongsi baju dan kasut sebab
tak ada baju lain... Itu saja baju dan kasut yang ada... Maafkan saya,
cikgu.” Jawabnya..
"Kenapa kamu tak beritahu cikgu dan kenapa kamu biarkan saja cikgu pukul kamu?”
"Mak pesan, jangan meminta2 pada orang, jangan ceritakan kemiskinan
kita pada orang.... Kalau cikgu nak pukul, serahkan saja punggung
kamu.”... Sambil menahan airmata yang mula berguguran saya memeluk anak
itu, “Maafkan cikgu, …….”
Kejadian itu cukup menginsafkan saya... Selepas itu saya cuba membantunya setakat yang mampu.. ----- shared Ramli Joned's photo.
No comments:
Post a Comment