YA RASULULLAH , YA HABIBULLAH...
Rabiul awwal datang lagi. Bulan yang penuh dengan rahmat dan keberkahan.. Bulan kelahiranmu…Disaat lidah-lidah kami seakan kelu untuk berselawat kerana dosa-dosa yang menggunung. Rabiul awwal datang mengingatkan.Rabiul awwal hadir membawa cahaya..
YA SAYIDDUL MURSALIN…
Disana-sini mula bergema dgn bacaan maulid dan burdah , alunan madaih, zikir juga selawat. (Selawat dan salam moga sentiasa tercurah ke atasmu, ke atas ahli keluargamu yang suci, dan para sahabatmu yang mulia.) Ada jiwa-jiwa yang ditarbiyah saat mendengar kalam simtud duror dan juga dhiyaul lami’, ada hati-hati yang tak kuat menahan rasa rindu padamu saat mendengarkan burdah Imam Busiri dialunkan, Ada mata-mata yang menangis tatkala mendengarkan lantunan maulid diba’ie dibacakan, Mengenangkan kamilah umatmu yang pernah kau seru di akhir hayatmu suatu ketika dahulu… kamilah yang kau sebut-sebut ya RASULULLAH, disaat manusia tidak berupaya untuk memikirkan orang lain selain dirinya sendiri di waktu getir itu, tapi kamilah yang sentiasa kau bawa dalam ingatan. kamilah yang pernah kau seru, nama kamilah yang pernah kau gumamkan dengan lisanmu yg mulia “ummati…ummati…ummati…” kamilah umat itu.. !
YA KHAIRA KHALQILLAH
Kami tidak pernah menatap wajahmu yang indah, malah kata SAYIDDUNA JABIR IBN SAMURAH RA, wajahmu lebih indah dari bulan. Kami tidak pernah menatap kulitmu yang putih bersih seolahnya seperti perak, juga rambutmu yang indah tersisir rapi sebagaimana kata IMAM ABU HURAIRAH RA, malah SAYIDDUNA BARA' BIN AZIB mengatakan tidak ada seorang pun yang lebih hensem ketika memakai pakaian berwarna merah melainkan dirimu YA BADRA TAMAM...Kami juga tidak pernah melihat engkau tersenyum dan berbicara meskipun terlalu ingin. Walau 1oo1 perkataan yang indah-indah kami lakarkan untuk memujimu , itu belum cukup untuk menggambarkan kesempurnaanmu, belum layak untuk mengungkapkan ketinggian sifatmu. Jika ada yang mengatakan kami berlebih-lebihan memujimu, biarlah.. sesungguhnya tiada istilah berlebihan dalam cinta. Hanya orang-orang yang gersang hatinya yang mendakwa begitu, sedangkan dengan memujimu tidak bermakna kami membelakangkan ALLAH, zat yang layak disembah.
#Sungguh, tidak ada pencintamu yang bertepuk dengan sebelah tangan. Ya Wajihan ‘indallah , Isyfa’lana indallah.. Wahai yang mulia disisi ALLAH, Syafaatkanlah kami disisi ALLAH...
No comments:
Post a Comment