30 October 2012

( AMALAN ) SEJUTA KEBAIKAN DENGAN DOA MASUK PASAR

share dari link sahabat fb ~~Strawberry ~~
( AMALAN ) SEJUTA KEBAIKAN DENGAN DOA MASUK PASAR

Terkhusus bagi kaum ibu tidak sedikit juga bapak-bapak pergi ke pasar bagian dari aktifitas harian. Di sana, dia bisa mendapatkan segala sesuatu untuk kebutuhan harian di rumah tangganya. Sehingga pasar sering penuh sesak dengan kaum ibu-ibu. Namun, apakah dalam beraktifitas di pasar sudah mengikuti petunjuk Islam, salah satunya berdoa? Berikut in
i kami sebutkan salah satu doa masuk pasar yang ma’tsur dari hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.    

( Doa Masuk Pasar )

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii, Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa ‘alaa Kulli Syai-in Qadiir


Artinya: Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

( Sumber Dalil Doa )

Dari Umar bin al-Khathab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ

“Barangsiapa masuk pasar lalu ia mengucapkan, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu,” niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat”." ( HR. At-Tirmidzi no. 3350, Ibnu Majah no. 2226, Al-Hakim no. 1930. Syaikh Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibnu Majah no. 2235, dan Shahih wa Dhaif Sunan At-Tirmidzi no. 3428, Shahih al-Jami no. 6231, Misykah al-Mashabih no. 2431, Shahih al-Targhib wa Tarhib no. 1694). Dalam riwayat Ahmad terdapat tambahan, “Dan Allah membangunkan baginya rumah di surga.”

( Hikmah Doa )

Sesungguhnya pasar merupakan medan perangnya setan dan tempat ditancapkan bendera kebesarannya. Dari Salman, ia berkata:

لَا تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ


“Jika engkau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar dan terakhir keluar darinya. Karena pasar merupakan medan pertempuran syetan dan di sanalah ia menancapkan benderanya.” (HR. Muslim)


Diserupakannya pasar dan aktifitas setan yang menggoda penghuninya dengan perang, karena banyaknya kebatilan yang terjadi di sana, misalnya: berbuat curang, penipuan, dusta, sumpah palsu, akad batil, menjual sesuatu yang sudah dipesan orang lain, membeli barang yang sudah ditawar orang lain, mengurangi takaran dan timbangan, ikhtilath, dan kebatilan lainnya.


Sedangkan maksud ditancapkan bendera setan di pasar adalah menunjukkan bahwa setan benar-benar bercokol di sana. Di sana, tentara-tentara setan berkumpul untuk menebarkan perselisihan di antara manusia dan menjerumuskan mereka kepada perbuatan-perbuatan buruk di atas dan semisalnya. Maka dari sini, pasar adalah tempatnya setan dan tempat bala tentaranya. Sehingga kebanyakan para penghuni pasar dikuasai kelalaian. Oleh sebab itu, pasar menjadi tempat yang paling dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا

“Bagian negeri yang paling disenangi Allah adalah masjid-masjidnya dan bagian negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim)


Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Bagian negeri yang paling disenangi Allah adalah masjid-masjidnya”, karena masjid adalah rumah ketaatan dan asas pondasinya adalah ketakwaan. Sedangkan maksud “dan bagian negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya”, karena pasar adalah tempat kecurangan, penipuan, riba, sumpah dusta, mengingkari janji, tidak berzikir dan perbuatan lain yang semakna dengannya. . .” (Lihat Syarah Muslim li al-Nawawi no. 1076)


Setan berusaha melalaikan para penghuni pasar dari ingat kepada Allah, bahwa Allah Mahapemberi, Mahapenahan, Mahamenarik dan Mahamenebar serta Mahamemberi rizki. Sehingga orang ahli pasar merasa bahwa pasar adalah sumber rizki. Padahal dia hanya sebagai sarana yang telah Allah jadikan untuk peredaran barang. ( FB Kyai dan Ustadz = http://www,facebook,com/pages/MAJELIS-TAUSIAH-PARA-KYAI-USTADZ-INDONESIA/203914683789 )

No comments:

Post a Comment