05 August 2012

Ar Razak - Dia lah yang melapangkan rezeki

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan bahwa Dia lah yang melapangkan rezeki kepada siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba Nya, dan Dia pulalah yang menyempitkannya.
Kesemuanya berjalan menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah terhadap hamba-hamba Nya dalam usaha mencari harta dan cara memperkembangkannya, yang sangat erat hubungannya dengan alat dan pengetahuan tentang pengolahan h
arta itu. Yang demikian itu adalah ketentuan Allah yang bersifat umum yang berlaku bagi seluruh hambanya.
Namun demikian Allah jualah yang menentukan menurut kehendak Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala menerangkan bahwa Dia Maha Mengetahui akan hamba-hamba-Nya, siapakah di antara mereka yang memanfaatkan kekayaan demi kemaslahatan dan siapakah yang menggunakannya untuk kemudaratan.
Dan siapakah di antara hamba-hamba-Nya yang dalam kemiskinan tetap bersabar dan tawakal kepada Allah, dan siapa di antara hamba-hamba-Nya, karena kemiskinannya kemudian menjadi orang-orang yang berputus asa, jauh dari Rahmat Allah.
Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya, bagaimana mereka mengurusi dan mengatur harta benda, apakah mereka itu membelanjakan harta pemberian Allah itu dengan boros ataukah dia itu bakhil.
Oleh sebab itulah maka kaum Muslimin hendaknya tetap berpegang kepada ketentuan-ketentuan Allah, dengan menaati segala perintah Nya dan menjauhi larangan Nya. Dalam membelanjakan harta hendaklah berlaku wajar. Hal itu termasuk sunah di antara sunah-sunah Allah.
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرًۢا بَصِيرًا

Inna rabbaka yabsuthu alrrizqa liman yasyaau wayaqdiru innahu kaana bi'ibaadihi khabiiran bashiiraan

"Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya".

(Qs. Al Israa`[17]:30)

Allah menjamin semua rezeki makhluk-Nya. Allah telah membagi rezeki tersebut sesuai dengan keperluan. Kebutuhan makan seekor gajah dan cacing tentu berbeda.

Karena itu, Allah membaginya sesuai dengan kebutuhan. Bayi yang baru lahir pun sudah memiliki bagian rezekinya. Rezeki seorang tamu yang dating kerumah kita pun juga telah disiapkan oleh Allah. Jadi, kita tidak perlu khawatir akan rezeki. Akan tetapi, rezeki haruslah dicari. Manusia wajib berusaha dengan tekun dan bekerja keras dengan giat. Disamping itu, juga harus bersifat qana’ah ( puas dengan pemberian Allah).

Anjuran dzikir:

Demi lancarnya rezeki, bacalah “ Yaa Razzaqu “ setiap habis shalat terutama setelah shalat Shubuh. Di samping itu, rajinlah shalat sunnat Dhuha ( shalat sunnat yang dilaksanakan setelah matahari menyingsing, sekitar sepenggalah dari permukaan ufuk timur ).

Selamat beribadah, sukses selalu; Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu, Aamin...
— with Imam Noer Yahya, Wiwit Widiawati, Suko Buono and 46 others.
Tags: ~”Diriku, dirimu & dirinya”~

No comments:

Post a Comment