09 October 2014

MEMASTIKAN DIRI DALAM JALAN IMAN DAN AMAL SALEH

share dari link fb ~Bicara Hidayah

MEMASTIKAN DIRI DALAM JALAN IMAN DAN AMAL SALEH

Allah subhana wa ta’ala, Tuhan yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha Mulia, Maha Pengasih dan Penyayang, telah menciptakan beraneka ragam ciptaan yang tidak terhitung jumlahnya. Manusia yang serba lemah dan sangat lemah ini perlu segera menyadari bahwa dirinya adalah sangat-sangat lemah.

Allah subhana wa ta’ala memberikan segala kelebihan yang ada di dalam diri manusia, bila manusia memahami kehendak Allah subhana wa ta’ala, tentu manusia akan mengisi kehidupan ini dengan sesuatu yang menguntungkan, keuntungan yang pasti, yaitu keuntungan di dunia dan di akherat.

Segala kekuatan, kecerdasan, kehebatan, kekayaan, dan segala kelebihan-kelebihan yang dititipkan oleh Allah adalah supaya digunakan untuk jalan iman dan amal saleh, untuk jalan kesyukuran dan untuk jalan ibadah, taat dan tunduk patuh kepada Allah subhana wa ta’ala.

Dan manusia harus segera menyadari bahwa keuntungan sementara di dunia adalah untuk membeli keuntungan yang kekal di akherat. Segala apa yang dititipkan dan diberikan Allah di dunia adalah untuk selalu tekun beribadah kepadanya dan untuk meningkatkan iman dan amal sholehnya.

Manusia perlu menjaga hubungan vertical dengan Allah subhana wa ta’ala dengan selalu taat dan tunduk patuh kepada-Nya dan hubungan horizontal adalah dilakukan dengan memberikan kebaikan kebaikan yang diberikan kepada sesama, sebagaimana firman-Nya

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلاَئِفَ الأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٦٥﴾

“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa dibumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al An’am: 165)

أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضاً سُخْرِيّاً وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٣٢﴾

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (Az Zukhru: 32)

Nikmat kehebatan, kekuatan, kebesaran, kekayaan bukan digunakan untuk saling bersaing dan saling bersombong untuk saling mengalahkan, namun seharusnya digunakan untuk saling diberikan satu dengan yang lain, baik dalam bentuk hadiah atau sedekah yang semuanya diwarnai dalam berlomba-lomba untuk mendapatkan peningkatan iman dan amal saleh.

KESIMPULAN RINGKAS

Sungguh Allah itu menciptakan manusia untuk menyembah-Nya, untuk tunduk patuh pada-Nya bila manusia meninggalkan tugas utama tersebut maka manusia akan kehilangan kendali dirinya dan akan lupa akan kebutuhan haqiqi bagi dirinya dan kemudian akan jatuh kedalam jurang kesesatan, kesengsaraan dan jurang yang sangat jauh yang sangat mengerikan.

Bila manusia sudah lupa kepada Allah subhanahu wa ta’ala Yang pemberi kehidupan, manusia dipastikan akan lupa kepada jalan hidup iman dan amal saleh dan kemudian manusia akan menumpuk-numpuk dosa dan kemudian akan saling merugikan dan mencelakai dan layak bagi Allah untuk menurunkan peringatan agar manusia kembali ke jalan yang benar jalan yang pasti yaitu jalan iman dan amal saleh.

وَضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَداً مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللّهِ فَأَذَاقَهَا اللّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُواْ يَصْنَعُونَ ﴿١١٢﴾

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (An Nahl: 112)

Semoga dengan terjadinya musibah musibah disekitar kita, kita diberi oleh Allah peningkatan kesadaran kepastian untuk kembali hidup PASTI di jalan iman dan amal saleh. Wallahu a’lam
_____
Shared By Bicara Hidayah
Kredit: Majlis Tafsir Al Qur'an

blog saya satu lagi boleh dilawati :  http://jasminshahab205.blogspot.com/  

No comments:

Post a Comment