02 March 2013

Sabar dan Syukur Membawa Nikmat


Sabar dan Syukur Membawa Nikmat

Sabar dan bersyukur adalah dua nasihat yang mungkin paling sering kita dengar ketika kita sedang dirundung masalah. Sabar, kita perlukan untuk terus berjuang pantang menyerah menghadapi setiap persoalan hidup. Sedang rasa syukur, kita butuhkan untuk melepas perasaan sempit, iri hati dan beban sebagai orang yang paling menderita di dunia.

Ketika kita mampu bersabar, niscaya setiap tantangan akan dapat kita hadapi dengan pikiran jernih, semua masalah dapat kita temukan solusinya. Dengan kesabaran, kita tidak akan berhenti saat menemukan satu jalan buntu, tidak akan cepat menyerah bila menemui ujian kesabaran, baik dari manusia maupun situasi yang ada. Kita, akan bisa menahan beratnya perjuangan, terus mencari jalan dan melaluinya hingga akhirnya sampai ke tujuan.

Diperlukan kesabaran dalam menuntut ilmu, untuk melalui beratnya menerima ilmu baru, mengingat dan memahaminya. Diperlukan kesabaran dalam beribadah kepada Allah, melawan godaan hawa nafsu, untuk dapat terus meningkatkan kualitas dan beribadah dengan konsisten. Diperlukan kesabaran dalam mencari nafkah, melawan lelah, mencari cara terbaik memberi pada hidup. Tanpa kesabaran, sulit untuk bisa melakukan semua itu. Karenanya, sabar adalah berjuang, bukan sekedar duduk diam menunggu perubahan datang.

Tak kalah pentingnya, adalah bersyukur. Syukur mempermudah sabar. Ia meringankan hati untuk lebih banyak berbuat dan memberi. Dengan syukur, hati terasa lapang, hidup jadi lebih indah dan menyenangkan. Setiap kekurangan tertutup dengan nikmat yang dirasa lebih besar. Setiap kesulitan teralih oleh banyaknya kemudahan yang memenuhi ingatan.

Sabar dan syukur yang dilakukan seiring sejalan, akan membuat hidup terasa lebih mudah juga penuh harapan. Betapa terberkahi hidup kita jadinya. Berkah yang menarik lebih banyak berkah. Nikmat yang membawa lebih banyak lagi nikmat.

Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Tirmidzi)
 

No comments:

Post a Comment