10 October 2013

SOLAT TANDA KASIH SAYANG PENCIPTA PADA HAMBANYA

share dari link fb ~Bicara Hidayah
SOLAT TANDA KASIH SAYANG PENCIPTA PADA HAMBANYA 

Semoga Allah menjauhkan kita dari musibah, menjauhkan kita dari perbuatan dosa dan menjadikan kita orang yang banyak bertasbih.

Saudara, solat adalah menghadapanya kita kepada Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Shahih Al Bukhari :

إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ فِي صَلَاتِهِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ 

|| “Sesungguhnya diantara kalian jika berdiri untuk melakukan solat, sungguh ia sedang berbicara pada Tuhan Nya”

Maka ketika solat terbukalah hijab antara kita dengan Allah, mulai dari kita bertakbiratul ihram dengan mengucapkan “Allahu Akbar” terbukalah hijab antara kita dengan Allah, tabir ruhiyyah antara kita dengan Allah dibuka, namun tabir jasad tidak dibuka tidak bisa kita melihat Allah dengan mata kita, kecuali sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, namun mata hati kita dipersilahkan untuk berhadapan dengan Allah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

الإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ 

“Ihsan yaitu engkau beribadah kepada AllAh seakan-akan engkau melihat-Nya, maka apabila belum bisa melihat-Nya (sadarilah) sesungguhnya Allah melihatmu.”

Maka di saat takbiratul ihram rasakan dan sadari bahwa ada satu dzat Yang Maha Tunggal yang melihatmu, melihat fikiranmu dan sanubarimu yang terdalam, mengetahui apa yang akan terjadi padamu, dan mampu mengubah keadaan untuk menjadi lebih baik atau lebih buruk di masa mendatang, maka kita sedang berhadapan dengan Allah saat melakukan solat mulai dari takbiratul ihram sampai salam.

Al Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu dan juga Al Imam Ali Zainal Abidin, saat berwudhu untuk melakukan solat maka ia gemetar dan wajahnya menjadi pucat, dan ketika ditanya mengapa demikian? Maka dia menjawab: “Tahukah engkau aku akan berhadapan dengan siapa?, Rabbul ‘alamin.”

Demikianlah keagungan solat, dimana di saat engkau membaca surat Al Fatihah dengan menghadirkan hati dan mendalami maknanya, maka Allah menjawabnya sebagaimana Allah berfirman di dalam hadits qudsy:

قَسَّمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ ، فَإِذَا قَالَ : اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ قَالَ اللهُ : حَمَدَنِيْ عَبْدِيْ فَإِذَا قَالَ : اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ، قَالَ اللهُ : أَثْنَى عَليَّ عَبْدِيْ ، فَإِذَا قَالَ : مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ، قَالَ الله : مَجَّدَنِيْ عَبْدِيْ ، فَإِذَا قَالَ : إِياَّكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ، قاَلَ : هَذَا بَيْنْيِ وَبَيْنَ عَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ ماَ سَأَلَ ، فَإِذَا قاَلَ : إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضّالِّيْنَ ، قَالَ اللهُ : هَذَا لِعَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ 

“Aku (Allah) telah membagi salat diantara Aku dan hambu-Ku menjadi separuh, dan hamba-Ku akan mendapat apa yang dia minta. Apabila hamba berkata: “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang Memelihara sekalian alam”, maka Allah mejawab: “hambaku telah memujiku”, apabila hamba berkata: “Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani”, Allah menjawab: “Hambaku telah memuliakan-Ku”, apabila hamba berkata: “Yang Menguasai hari Pembalasan (hari akhirat).” Maka Allah menjawab: “Hambaku telah mengagungkan Aku”, apabila hamba berkata: “ Hanya kepada Engkaulah (Ya Allah) kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”, Allah menjawab: “Ini adalah diantara Aku dan hamba Ku, dan hambaKu kan mendapatkan apa yang dia minta”, apabila hamba berkata: ''Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah karuniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat”, maka Allah menjawab: “Semua ini adalah untuk hamba ku, dan hamba ku akan mendapat apa yang dia minta".

Maka selesai solat akan kau rasakan ketenangan yang membuatmu lebih lebih malas untuk berbuat dosa dan lebih senang berbuat ibadah, itulah makna dari kalimat :

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ، صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ 
( الفاتحة : 6-7 )

“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” ( QS. Al Fatihah : 6-7 )

Dalami kedalaman maknanyadan rasakan kenikmatannya, dan setelah kau selesai solat pun kenikmatanya akan kekal dan abadi, menuntun kita dari waktu ke waktu, dari satu solat ke solat berikutnya, kita akan semakin luhur, semakin indah dan semakin jauh dari musibah hingga kita berjumpa dengan Dzat yang kita bersujud kepada-Nya, Allah subhanahu wata’ala. 

Saudara,

Semakin hari semakin banyak manusia yang menjauh dari kebenaran, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ 

“Terus menerus ada sekelompok dari ummatku yang mereka tetap nampak di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang mencerca mereka sampai datang ketentuan Allah (hari kiamat) dan mereka dalam keadaan seperti itu.”

Disunting dari artikel dari laman: dieilafamily.blogspot.com
Majlis Rasulullah salallhu 'alaihi wasallam
________________
Shared By: bicara.hidayah 2 ( .. buat diriku ..)
Foto Illustrasi: Flickr.com
Grafiks: bicara.hidayah
☆ ⋆ ☆ ⋆ ☆ ⋆ ☆

No comments:

Post a Comment