" Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. " (al-Zalzalah : 7 - 8)
Satu ketika ada seorang Raja ingin membangun Mesjid, dia ingin membangun dan tidak membenarkan satupun dari rakyatnya mengikut membantu untuk membangun Mesjid yg di inginkan, bahkan sang Raja mengancam akan bertindak sekiranya dia tahu ada yg ikut membangun bersamanya, karena ia ingin dibilang bahwa dia telah membangun Mesjid.
Hari demi hari Mesjidpun sudah hampir selesai, maka pada satu malam sang Raja bermimpi se akan akan ada malaikat turun dan menghapus nama Raja yg tertulis di Mesjid dan menggantikan dengan nama seorang perempuan. Sang Raja bangun dari mimpinya dengan kaget dan menyuruh prajuritnya ke Mesjid untuk melihat adakah namanya masih ada disitu. Prajurit pun pergi dan kembali mengatakan nama sang Raja masih ada dan apa yg terjadi cuma mimpi saja.
Ternyata mimpi tersebut kerap mendatangi sang Raja dan tindakan yg sama diambil namun tidak ada perubahan, maka pada suatu malam dia bermimpi dengan mimpi yang sama, kali ini dia bertekad untuk membuat sesuatu maka di hafalnya nama perempuan itu, setelah bangun dari mimpi itu, sang Raja menyuruh prajuritnya mencari perempuan tersebut.
Para prajurit berhasil menemukan perempuan itu, dan ternyata ia adalah perempuan tua, para prajurit kemudian membawanya ke sang Raja.
" Wahai perempuan tua, adakah kamu ikut membantu dalam pembangunan Mesjid yg aku bangun? " tanya sang Raja.
" wahai Baginda Raja, aku perempuan tua dan miskin, aku mendengar larangan baginda itu, aku tidak berani untuk melanggarnya" jawab perempuan tua.
" Demi Allah aku bertanya, apa yang telah engkau buat" tanya sang Raja lagi.
" aku tidak buat apa2 baginda...kecuali " belum sempat perempuan tua itu menyambung percakapannya sang Raja memotong " iya...kecuali apa? ".
" kecuali suatu ketika aku sedang berjalan di depan Mesjid itu, aku melihat se ekor Haiwan yg menolong mengangkat kayu2 dan keperluan Mesjid sedang terikat dan diseblahnya ada air, dia berusaha untuk mendekati air itu untuk meminum karena terlalu haus tapi tidak bisa karena terikat, maka aku menghampiri haiwan itu dan aku dekatkan air kepadanya agar bisa di minum, hanya itu yg aku buat" kata perempuan tua.
" kamu telah berbuat demikian karena Allah Ta'ala, maka Dia menerima amalanmu itu, sedangkan aku membangun Mesjid karena aku ingin di bilang, oleh karena itu Dia tidak menerima amalanku ini".
Selepas itu sang Raja memerintahkan untuk menghapus namanya yang tertulis di Mesjid dan menggantikan dengan nama perempuan tua itu.
Satu ketika ada seorang Raja ingin membangun Mesjid, dia ingin membangun dan tidak membenarkan satupun dari rakyatnya mengikut membantu untuk membangun Mesjid yg di inginkan, bahkan sang Raja mengancam akan bertindak sekiranya dia tahu ada yg ikut membangun bersamanya, karena ia ingin dibilang bahwa dia telah membangun Mesjid.
Hari demi hari Mesjidpun sudah hampir selesai, maka pada satu malam sang Raja bermimpi se akan akan ada malaikat turun dan menghapus nama Raja yg tertulis di Mesjid dan menggantikan dengan nama seorang perempuan. Sang Raja bangun dari mimpinya dengan kaget dan menyuruh prajuritnya ke Mesjid untuk melihat adakah namanya masih ada disitu. Prajurit pun pergi dan kembali mengatakan nama sang Raja masih ada dan apa yg terjadi cuma mimpi saja.
Ternyata mimpi tersebut kerap mendatangi sang Raja dan tindakan yg sama diambil namun tidak ada perubahan, maka pada suatu malam dia bermimpi dengan mimpi yang sama, kali ini dia bertekad untuk membuat sesuatu maka di hafalnya nama perempuan itu, setelah bangun dari mimpi itu, sang Raja menyuruh prajuritnya mencari perempuan tersebut.
Para prajurit berhasil menemukan perempuan itu, dan ternyata ia adalah perempuan tua, para prajurit kemudian membawanya ke sang Raja.
" Wahai perempuan tua, adakah kamu ikut membantu dalam pembangunan Mesjid yg aku bangun? " tanya sang Raja.
" wahai Baginda Raja, aku perempuan tua dan miskin, aku mendengar larangan baginda itu, aku tidak berani untuk melanggarnya" jawab perempuan tua.
" Demi Allah aku bertanya, apa yang telah engkau buat" tanya sang Raja lagi.
" aku tidak buat apa2 baginda...kecuali " belum sempat perempuan tua itu menyambung percakapannya sang Raja memotong " iya...kecuali apa? ".
" kecuali suatu ketika aku sedang berjalan di depan Mesjid itu, aku melihat se ekor Haiwan yg menolong mengangkat kayu2 dan keperluan Mesjid sedang terikat dan diseblahnya ada air, dia berusaha untuk mendekati air itu untuk meminum karena terlalu haus tapi tidak bisa karena terikat, maka aku menghampiri haiwan itu dan aku dekatkan air kepadanya agar bisa di minum, hanya itu yg aku buat" kata perempuan tua.
" kamu telah berbuat demikian karena Allah Ta'ala, maka Dia menerima amalanmu itu, sedangkan aku membangun Mesjid karena aku ingin di bilang, oleh karena itu Dia tidak menerima amalanku ini".
Selepas itu sang Raja memerintahkan untuk menghapus namanya yang tertulis di Mesjid dan menggantikan dengan nama perempuan tua itu.
No comments:
Post a Comment