share dari link fb ~Bicara Hidayah
AKTIF MENYONGSONG HIDAYAH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA
Segala puji bagi Allah, ternyata Rahmat dan Kasih sayang Allah kepada makhluq-Nya lebih mulia dan lebih tinggi dari sekedar nikmat-nikmat materi yang melimpah ruah dimana-mana. Sungguh nikmat materi telah tergelar sepanjang masa, namun nikmat imateri, nikmat kebahagiaan jiwa, nikmat HIDAYAH, hanya Allah berikan kepada hamba-hamba yang selalu aktif mendekat kepada-Nya.
Segala puji bagi Allah, marilah kita menyadari bahwa Allah subhanahu wa ta’ala telah menyusun sel-sel tubuh kita dan berkenan memasukkan ruh ke dalam jasad kita, dan Allah pula yang memperkenankan jiwa dan raga kita tumbuh leluasa dan nyaman di muka bumi. Dan marilah kita menghitung-hitung kekufuran kita kepada Allah, berapa lama kita telah melupakan petunjuk Allah, sehingga kita tersesat bergelimang dosa, bahkan mungkin kita telah membuta tuli dan bahkan tidak lagi mengenal Allah subhanahu wa ta’ala.
Sebagai manusia yang sangat banyak melakukan perbuatan dosa, marilah kita tidak berputus asa dari ampunan dan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Perlu manusia sadari, sungguh Allah tidak pernah butuh kepada manusia, namun Allah sungguh sangat pengampun dan penyayang.
Bila manusia mau menerima petunjuk Allah, itu memang sudah sewajarnya harus begitu, karena Dia Allah Tuhan yang telah menciptakan semesta Alam dan sangat memahami seluruh sifat dan seluk beluk seluruh ciptaan-Nya. Bila manusia mengingkari petunjuk Allah itu adalah sebuah kesombongan yang sangat luar biasa.
Bila manusia mau menerima petunjuk Allah maka, ketenteraman, keselamatan, kebahagiaan, ampunan dan rahmat Allah akan tercurah melimpah kepadanya, sebaliknya jika manusia mengingkari petunjuk Allah, maka hanya akan menghasilkan kenikmatan sementara dan disusul dengan kesengsaraan yang kekal.
BERTAUBAT JALAN PINTAS PARA AHLI DOSA UNTUK MENDAPAT HIDAYAH ALLAH
Allah tidak membebani para Nabi dan Rasul dan para da’i untuk selalu sukses dengan disambut gegap gempita penuh ketaatan umat manusia, namun mereka hanyalah diutus menyampaikan, namun kemahuan manusia untuk percaya dan mengikuti para Nabi, Rasul dan para da’i, semua tergantung pada masing-masing individu yang mendapatkan dakwahnya.
Di dalam lingkungan yang penuh dengan manusia-manusia pecandu dosa, dan sulit keluar dari budaya kecanduan berbuat dosa, dapat dipastikan para Nabi dan Rasul akan mendapatkan penentangan yang luar biasa, sebaliknya di tempat-tempat manusia yang masih berbudaya fitrah, maka dakwah Nabi dan Rasul akan mendapatkan tempat yang sangat dimuliakan. Demikian pula Dakwah Rasulullah Muhammad salalllahu ‘alaihi wasallam di awal dakwah baginda, begitu kontras antara dakwah di kota Makkah dan di kota Yastrib (Madinah).
Allah menghibur Rasulullah Muhammad salallahu ‘alaihi wasallam, agar terus dan terus menyampaikan dakwah, dan Allah memberi tahu bukan hak para Nabi untuk memberi petunjuk. Namun sungguh Allah Maha Lembut dan Maha Adil, Allah Maha mengetahui hati setiap manusia, siapa yang bangga diri dengan segala apa yang ada dalam dirinya kemudian bersombong kepada Allah, dan siapa yang mau merendahkan diri dihadapan Allah mengakui kelemahan dirinya dan berharap mendapatkan ampunan dan kemurahan Allah subhanahu wa ta’ala.
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Al Qasas: 56)
Allah Maha Mengetahui manusia-manusia yang terlalu percaya diri dengan dirinya dan merasa tidak butuh kepada Allah, atau bahkan mereka rela untuk terus menerus menyembah selain Allah. Namun Allah juga Maha Mengetahui orang-orang yang sadar akan kelemahan dirinya dan kemudian menyesali diri, dan kemudian mau merendahkan diri kepada Allah dan memohon ampun kepada Allah agar Allah mengampuninya dan menunjuki mereka.
:::: "Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).” (Asy Syura: 13)
Selama manusia masih terus merasa senang dengan menyekutukan Allah, dan terus menerus merasa mendapat keuntungan dengan menyekutukan Allah, maka Allah berlepas diri dari mereka. Dan Allah juga Maha mengetahui orang-orang yang mau melepaskan diri dari menyekutukan Allah dan kemudian ikhlas menempuh jalan TAUHID, berserah diri hanya kepada Allah , tanpa menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Allah Maha Mengetahui hati orang-orang yang mau bertaubat dan kembali kepada jalan TAUHID, jalan menyembah hanya kepada Allah .
:::: “Orang-orang kafir berkata:”Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mu’jizat) dari Tuhannya” Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya,” (Ar Rad: 27)
Manusia perlu menyadari bahwa Jalan Allah adalah jalan Haq, jalan yang benar, jangan pernah manusia merasa hebat dengan dirinya dan merasa sombong, bahkan bersombong kepada Allah Tuhan pencipta semesta Alam. Manusia sangat membutuhkan kekuatan untuk menempuh jalan kebenaran tersebut. Dan HIDAYAH atau petunjuk Allah merupakan kekuatan hati yang sangat luar biasa yang menjadikan manusia sangat ringan dalam jalan Haq, jalan yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ala.
ALLAH MENCINTAI HAMBA-HAMBA YANG MAU BERTAUBAT
Manusia perlu meluaskan wawasan pikiran dan hatinya, siapakah sebenarnya diri-diri meraka dan siapa pula Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan Pencipta dan Pemilik semesta Alam. Tuhan yang Maha Mengetahui yang Ghaib dan yang Nyata, Tuhan Yang mengetahui yang Lahir dan yang Batin. Tuhan yang Maha Lembut, Segala puji hanya bagi Allah.
Allah Maha mengetahui bisikan hati hamba-hamba-Nya, siapakah diantara mereka yang sombong diri dan bangga diri dan siapa pula yang merendahkan diri dihadapan Allah dan penuh kesadaran menyungkur sujud menangis dan bertaubat akan segala dosa-dosanya kepada Allah dan sungguh-sungguh berharap ampunan dari-Nya.
:::: “Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al A’raf: 153)
:::: “Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.” (Al Isra’: 25)
:::: “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (Toha: 82)
:::: “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan.Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Furqan: 70)
:::: “Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (Al Furqan: 71)
Segala puji hanya bagi Allah, semoga semua manusia mau menerima petunjuk Allah , Al-Qur’an dan As-Sunnah dan mau menekuni keduanya, dan selamat bahagia di dunia dan di akherat.
Segala puji bagi Allah, semoga Allah memperkenankan kita semua untuk menghuni surganya di akherat kelak, dan kita senantiasa diberi keselamatan, kebahagiaan, ketentraman, ampunan, kasih sayang dan ridha Allah di alam manapun kita berada. Aamiien. Wallahu a’lam.
______
Shared by Bicara Hidayah
Kredit: Majlis Tafsir AlQur’an (MTA) dengan suntingan
blog
saya satu lagi boleh dilawati : http://jasminshahab205.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment